“Iman mencuitnya, dia membatu.. Iman
menepuk2nya, tetap dia membeku. Iman mengetuknya, bersuara keras,
“Cukuplah!”... Dia tersentak, spontan terdongak menatap iman... Iman
merenungnya sambil berkata, seolah memujuk, “Wahai hati, cukuplah..” Dia
tertunduk, terpasak tegak merenung jauh ke dalam bumi.. Bagai terdengar dirinya
bermonolog. Setitis demi setitis kebekuannya mencair.
“Sesungguhnya mereka itu musuhku, melainkan Allah semesta alam iaitu Allah yang
telah menciptakanku, maka Dialah yang memberi petunjuk kepadaku dan yang
memberiku makan dan minum dan apabilaku sakit, Dialah yang menyembuhkanku dan
mematikanku, kemudian menghidupkanku kembali dan yang sgtku inginkan akan
mengampuni kesalahanku pada hari Qiamat..” (Asy- Syu’ara’: 77-82)
Dia terkedu, “Cukuplah wahai hati, cukuplah bagimu mencintai dunia semata,
cukuplah sudah masa untukmu bermain dilapangan dunia. Sampai di sini sahaja
wahai hati, sekarang mari kembali kepada Tuhanmu”, ujar iman, menyapu air
mata hati. Dan jiwa mulai mengukir sebaris senyuman terindah buat hati.
Garisan senyum hati dan jiwa berpadu, memandang iman penuh pengharapan, agar
terus setia bersama.. YA ALLAH, ALHAMDULILLAH..
·٠•●❤ Tabahkanlah HATIMU duhai MUSLIMAH disaat dirimu TERLUKA.
Anggaplah ujian ini sebagai ANUGERAH TERINDAH dari-Nya. Kerana Dia ingin
sentiasa dekat dengan dirimu. Insya-Allah, Allah SWT sentiasa bersamamu.❤●•٠·
ALLAH ALLAH ALLAH...
Berbahagialah wahai hati yang diberi perhatian oleh PENCIPTA hati dengan
ujian-ujianNYA..
ALLAH ALLAH ALLAH...
No comments:
Post a Comment